Timah Sukadamai Dihargai Murah, Para Istri Penambang Kembali Berdemo!

Bupati Riza Respon Kasus Asusila Anak
Oktober 16, 2023
Dinas Pendidikan Ogan Ilir Suport Pendidikan Anak Usia Dini
Oktober 16, 2023
BABEL, RADARBAHTERA.COM – Gabungan istri – istri penambang dari Sukadamai dan Payak Ubi kembali menggelar aksi demo jilid II di depan halaman kantor Bupati Bangka Selatan (Basel), Senin (16/10/2023).
 
Pasalnya para istri penambang Tambang Inkonvensional (TI) apung dan selam yang beroperasi di laut Sukadamai ini meminta agar Lokasi Penimbangan ditutup, dikarenakan pihak mitra PT Timah Tbk, membeli harga timah dari para penambang di Sukadamai tidak sesuai standard.
 
Dalam aksi demo tersebut juga sempat sedikit ricuh dengan aksi para istri penambang yang saling dorong-dorong, namun masih bisa ditenangkan dan kondusif kembali.
 
 
 
Bupati Basel Riza Herdavid bahkan sempat meminta perwakilan dari para pendemo tersebut untuk berbicara di ruangan Bupati yang turut disaksikan oleh, Kapolres Basel, Dandim 0432/Basel, Wakil Bupati, guna mencari solusi terbaik.
 
“Ada empat perwakilan yang sudah kami ajak bicara tadi, dari hasil tuntutan para istri penambang tadi, jika ada yang membeli timah jauh di bawah harga atau tidak sesuai, silahkan laporkan ke Dandim atau Kapolres,” kata Bupati Riza, Senin (16/10/2023). 
 
Selain itu, Bupati Riza juga akan menyampaikan ke pihak PT Timah apa yang menjadi tuntutan para penambang terkait harga, hanya saja jangan sampai para pendemo berbuat anarkis.
 
“Karena kalau anarkis maka akan merugikan semua pihak, tentunya kita semua tidak mau ini terjadi,” ungkapnya.
 
Selain itu, ia menjelaskan sebenarnya pihak pendemo juga dirasa salah ketika mendatangi kantor Bupati terkait demo ini, tetapi karena mereka merupakan warganya, jadi tetap dilayani apa yang menjadi tuntutan mereka.
 
“Kedepannya aksi demo seperti ini jangan sampai terjadi lagi, karena sudah clear semua dan jangan sampai merugikan semua pihak,” jelas Bupati Riza.
Sementara itu, salah satu istri penambang yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, rombongan istri-istri para penambang ini hanya ingin tempat penimbangan timah yang ada di Sukadamai ditutup.
 
“Menurut informasi tadi, yang merupakan mitra PT Timah itu hanya ada 3 tempat penimbangan, sementara yang ada di lokasi ada 6 tempat penimbangan timah. Jadi yang 3 itu milik siapa,” kata wanita tersebut.
 
“Harapan kami hanya ingin tempat penimbangan timah itu ditutup jika mereka masih membeli timah kami dengan harga murah yang jauh di bawah standarnya,” pungkasnya. (Neneng/RB)
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *