Manfaatkan Lahan Perkarangan Untuk Ketahanan Pangan Keluarga

Pentingnya Pemenuhan Hak Asasi Manusia Bagi Perusahaan
September 27, 2022
BPS Basel Segera Lakukan Pendataan Ulang Penduduk
September 27, 2022
BABEL, RADARBAHTERA.COM – TP. PKK Pangkalpinang mengadakan acara rapat bulanan DWP, tentang pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga, bertempat di OR kantor Walikota Pangkalpinang, Selasa (27/09/2022).  
 
Ketua DWP Eko Wahyuni Suryo menyampaikan, acara tersebut merupakan agenda rutin bulanan DWP, dimana terhitung tanggal 1 September 2022 ada perubahan kepengurusan DWP karena adanya sesuatu hal.
 
“Dikarenakan kepindahan, ada juga karena purnabakti, sehingga kita perlu penyesuaian dengan mengubah kepengurusan DWP Kota Pangkalpinang masa bakti 2019-2024,” ucapnya.
 
Disamping itu Yiyi selaku tim Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang pemateri acara mengungkapkan, tugas dan fungsi dari Dinas Pangan dan Pertanian adalah mempertahankan ketahanan pangan di Kota Pangkalpinang.
 
Walupun sampai saat ketahanan pangan kita di support dari wilayah luar Pulau Bangka Belitung, tetapi pihaknya akan tetap berusaha agar pangan tetap tersedia di Kota Pangkalpinang, baik melalui impor daerah luar maupun tetap bercocok tanam, dimana salah satu cara bercocok tanam adalah pemanfaatan pekarangan yang ada halaman rumah.
 
Pada kesempatan itu, Yiyu juga memaparkan tentang tehnik budidaya menanam cabe rawit di poliback. “Kenapa isu ini kami angkat, karena harga cabe rawit di kota Pangkalpinang cukup tinggi,” tutur Yiyi.
 
Sebelumnya, pihaknya mengecek harga cabe rawit di pasar pagi yang cukup tinggi sekitar Rp.70ribu/kg dan sepertinya akan tetap bertahan di harga tersebut untuk beberapa bulan kedepan.
 
Selanjutnya Yiyi juga menjelaskan tentang cara menanam cabe rawit yang benar, cabe yang berwarna merah itu digunting kemudian pisahkan antara daging dengan bijinya.
 
Kemudian bijinya tersebut direndam dalam air, jika ada biji yang mengapung itu dibuang karena bijinya tersebut kurang bagus untuk dibenihkan, sedangkan biji yang tenggelam itu yang akan digunakan.
 
Selanjutnya biji tersebut ditiriskan dan dikeringkan, kalau sudah kering baru siap digunakan sebagai benih, dan untuk media tanam cukup menggunakan media tanam yang kecil saja, seperti bekas minuman kemasan.
 
Untuk menanam biji tersebut, harus menggunakan perbandingan pupuk kandang satu banding satu, misalnya tanah humusnya 100 gram, komposnya juga 100 gram.
 
Nanti dalam waktu seminggu atau dua Minggu akan muncul kecambah, setelah tumbuh kecambah baru bisa kena cahaya matahari, walupun belum full kena cahaya matahari langsung.
 
“Kemudian pada usia 25 hari baru ada tumbuh lima daun, kalau sudah tumbuh lima daun baru bisa dipindahkan ke media tanam yang lebih besar, ” katanya
 
Selanjutnya, untuk media tanam yang besar, kita harus mencampurkan tanah humus, pupuk kandang dan sekam, dengan perbandingan dua banding dua banding satu.
 
Misalnya tanahnya dua ons, pupuk kandang dua ons dan sekamnya satu ons, kemudian semuanya diaduk setelah itu baru tanam bibit cabe tersebut.
 
“Jika ibu-ibu mau memupuk, cukup menggunakan micin atau sasa, dengan cara satu sendok sasa dimasukkan kedalam dua liter air kemudian dipercikkan ke tanaman cabe tersebut,” tandasnya. (Siska)
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *