Diduga Salah Sampaikan Hasil Diagnosa, Keluarga Pasien Hampir Pingsan

Rapat Paripurna DPRD OI Ke-VII, Penyampaian Pandangan Umum Fraksi
Juni 19, 2024
Upaya Pemkab Bateng Turunkan Angka Stunting dengan “10 Pasti”
Juni 20, 2024

 

SUMSEL, RADARBAHTERA.COM – Diduga akibat kesalahan membaca hasil diagnosa hasil pemeriksaa  kesehatan di salah satu rumah sakit plat merah di Kota Palembang, membuat keluarga pasien AS (78) hampir pingsan. 

Pasien AS seorang pensiunan ASN, sejak Senin 17 Juni 2024 diopname di salah satu Rumah Sakit (RS) plat merah di Kota Palembang, karena menderita penyakit dan usia lansia.

Keluarga pasien hampir saja pingsan, setelah menerima penjelasan dari petugas kesehatan bahwa orangtuanya dinyatakan menderita penyakit yang sangat membahayakan, sebagaimana hasil diagnosa dan harus dilakukan tindakan secara khusus dan cepat.

Mendengar keterangan ini tentunya keluarga yang sedang menunggui pasien menjadi kaget dan panik, bahkan salah seorang diantara keluarga pasien hampir saja pingsan.

Namun berselang tidak berapa lama kemudian, kami kembali menerima penjelasan dari petugas medis jaga, dia (petugas) katakan apa yang terdahulu dijelaskan adalah salah dalam membaca hasil diagnosa.

Hasil diagnosa yang disampaikan sebelumnya ternyata bukan milik AS, tapi milik pasien yang lain tanpa memberi tahu pasien yang dimaksud.

Dengan kejadian salah menyampaikan hasil diagnosa ini, tentunya sangat disesalkan, apa lagi terjadi di salah satu RS berplate merah di Kota Palembang.

Saat hendak dikonfirmasi, kebetulan salah seorang anak dari pasien AS adalah seorang wartawan yang telah bersirfikasi utama di salah satu media cetak dan online, petugas dimaksud tidak berhasil ditemui.

Dengan kejadian salah membaca hasil diagnosa, dan jika ini dilanjutkan tindakan berikutnya sesuai hasil diagnosa, padahal bukan pasien yang seharusnya, tentunya berakibat fatal dan tergolang menjadi mal praktik.

Untuk itu, pihak keluarga pasien AS berharap kepada para pelaku medis, para dokter, perawat dan yang terlibat lainnya dalam pelayanan medis, agar benar-benae teliti. Terlebih lagi bagi RS berplate merah, ini bagian dari penomena pelayanan medis yang masih ada dan tergolong rendah, menyebabkan masih dominannya masyarakat tertentu memerlukan pelayanan medis luar negeri sekalipun harus membayar biaya mahal. (GMA) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *