Post Views: 1,729
BABEL,Â
RADARBAHTERA.COMÂ – Sekda Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam, menyampaikan tentang kenaikan inflasi, disela-sela acara evaluasi pencapaian PPB-P2, Kamis (01/09/2022).
Â
Sekda Radmida sekaligus Ketua TPID Kota Pangkalpinang menjelaskan tentang inflasi, dimana Kota Pangkalpinang penyumbang inflasi tertinggi di Provinsi Bangka Belitung, dan Provinsi Bangka Belitung nomor tiga (3) inflasi tertinggi Nasional.
Â
“Jadi pada waktu tim TPID mau ke lapangan untuk mengecek apa penyebab inflasi di Kota Pangkalpinang ini tinggi, para pedagang ada yang marah-marah karena kemungkinan sudah bosan ditanya-tanya terus,” katanya.
Â
Disampaikannya, karena bukan hanya tim TPID saja yang turun ke lapangan setiap hari, namun juga BPS, Disperindagkop dan UMKM.Â
Â
“Misalkan kenapa harga ayam bisa mahal, mungkin biaya ongkos angkutnya naik, dikarenakan BBM naik, sehingga harga ayam yang biasanya murah jadi ikut melonjak naik juga,” katanya.
Â
Lanjut Radmida, begitu juga sebaliknya dengan tim pengelola PBB-P2, pasti ada permasalahan atau kendala di lapangan. “Kami yakin, tim pengelola PBB-P2 ini sudah cukup kuat mentalnya, semangat juangnya tetap ada,” katanya.
Â
Jika targetnya tercapai, tentu yang menikmatinya semua termasuk masyarakat juga dan sudah kita ketahui juga TPP diusulkan naik, DPRD sudah menyetujui, Pemkot juga sudah anggarkan, tinggal menunggu persetujuan dari Kemendagri.
Â
“Jadi masih ada waktu lagi untuk berjuang semuanya, dengan harapan jangan sampai target kita turun untuk PBB-P2 kalau sampai turun, ya mau tidak mau TPP juga akan ikut turun,” ungkapnya.
Â
Harapannya, semoga ini tidak terjadi target yang diberikan itu akan tercapai. “Jadi, mari kita bersama-sama dalam suka maupun duka kita kejar supaya tercapai targetnya,” tandas Radmida. (Siska)