Melirik Peluang Bisnis Herbal Green Tea Pegagan

Terangi Pulau Kecil di Babel, Erzaldi Gandeng PT SEI Bangun PLTS
November 26, 2021
Bantah ASN Kecamatan Koba Kosong Saat Jam Kerja, Muslimin : Kita Dorong BKPSDMD Bateng Segera Membina Pegawai Bermasalah
November 27, 2021
SUMSEL, RADARBAHTERA.COM – Pegagan merupakan nama dari salah satu suku yang ada di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Provinsi Sumsel. Nama Pegagan, juga merupakan salah satu nama dari tanaman liar yang ada di Kabupaten OI, tepatnya di Desa Ulakkerbau Baru, Kecamatan Tanjungraja. 
 
Hal diatas, dikemukakan Hasanudin dan tim terdiri dari Vitri Agustiarini, Laida Neti Mulyani dan Singgih Tri Wardana kepada awak media di Unsri, Indralaya, Kamis (25/11/2021). Mereka berasal dari jurusan kimia, farmasi, biologi, fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsri Indralaya, Sumsel.
 
Lanjut Hasanudin, Desa Ulakkerbau Baru, Kecamatan Tanjungraja, memiliki banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan. Tentunya karena berbagai faktor, diantaranya pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan dan mengelolanya sehingga memberi manfaat bagi kehidupan dan kesehatan.
 
Salah satunya adalah tanaman Pegagan, yang jika dikelola dengan teknologi ilmu pengetahuan maka dapat dijadikan minuman yang bermanfaat untuk kesehatan.
 
Lebih lanjut dijelaskan, untuk itu kami dari F.MIPA Unsri Indralaya melakukan sosialisasi tanaman Pegagan dan manfaatnya serta pelatihan cara membuat  Herbal Green Tea Pegagan (HGTP) sebagai minuman kesehatan yang memiliki nilai ekonomi, sehingga menjadi upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga. “Sosialisasi HGTP ini kami lakukan melalui ibu-ibu PKK Desa Ulakkerbau Baru,” kata Hasanudin.
 
 
Ditambahkannya, pelatihan menggunakan cara atau metoda observasi, diskusi, demontrasi dan praktek langsung, melalui tiga tahapan meliputi, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
 
“Terbukti melalui pelatihan ini, ibu-ibu PKK Desa Ulakkerbau Baru, dapat memahami untuk pembuatan HGTP yang bermanfaat bagi kesehatan dan menjadi sumber tambahan penghasilan rumah tangga,” katanya.
 
Sebagaimana diketahui bahwa tanaman ini merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, tepi jalan dan di pematang sawah Desa Ulakkerbau Baru.
 
Dari hasil penelitian maka tanaman pegagan ternyata memiliki efek farmakologi sebagai antialergi, anti inflamasi, obak batuk, masuk angin, radang paru-paru dan disentri. Dengan kandungan asiatikosida, tankunisida, brahminosida, asam brahmik dan lainnya, sehingga sangat tepat berpotensi untuk dikembangkan menjadi HGTP.
 
“Minuman ini dikemas berbentuk serbuk teh celup. Keuntungan secara ekonomis sangat besar karena di kelola dan dikemas secara sederhana, murah, gampang digunakan, menarik, unik menjadi minuman yang berkahsiat,” ungkapnya.
 
Menurutnya, organisasi PKK merupakan organisasi ibu-ibu yang sangat potensial melakukan pelatihan dan melaksanakan produksi pemanfaatan tanaman pegagan menjadi minuman herbal. Yang pada saatnya menjadi produksi unggulan PKK kerja sama pemerintah melengkapi legalitas produksi sebagaimana mestinya. “Pelatihan ini, kerjasama dengan LPPM Unsri merupakan kegiatan pengabdian Unsri Indralaya kepada masyarakat,” tandasnya.
 

Pantauan awak media di lapangan, pemanfaatan tanaman liar Pegagan sangat bermanfaat besar jika dikelola dengan baik dan benar, tentunya melalui pelatihan yang diberikan oleh yang ahlinya dalam hal ini pihak F.MIPA Unsri Indralaya dengan timnya menjadi modal besar bagi ibu-ibu PKK desa, Kecamatan bahkan Kabupaten OI. (GMA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *